Kenali Ciri-Ciri Mythomania, Penyakit Suka Berbohong Yang Perlu Diwaspadai
Kamu memiliki teman yang sehari-harinya suka berbohong dan membual? Waspada! Bisa jadi teman kamu itu penderita Mythomania. Lantas apa sih Mythomania dan bagaimana ciri-ciri Mythomania tersebut?
Joolid.com – Bukan rahasia umum lagi jika setiap orang di bumi ini pernah berbohong, baik itu kebohongan kecil hingga kebohongan besar sekalipun. Mereka yang normal, sadar betul jika berbohong merupakan hal yang buruk sehingga tidak dilakukan secara terus menerus. Hanya dalam keadaan mendesak dan situasi yang menuntut untuk berbohonglah yang membuat kebanyakan orang terpaksa untuk berdusta.
Namun berbeda dengan seseorang yang mengidap Mythomania. Orang-orang yang menderita Mythomania ini bisa berbohong dalam kesehariannya, bahkan setiap ucapannya bisa merupakan sebuah kebohongan. Kebohongan seakan sudah menjadi bagian hidupnya. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian Mythomania dan ciri-cirinya yang wajib kamu ketahui!
Apa itu Mythomania?
Mythomania sendiri merupakan suatu kondisi dimana penderitanya memiliki kebiasaan berbohong yang juga dikenal dengan sebutan pathological lying. Mythomania syndrome ini pertama kali ditemukan oleh seorang psikiater asal Jerman bernama Anton Delbrueck. Pada tahun 1891, Delbrueck memberikan nama pseudologia fantastica untuk menggambarkan sekelompok pasien yang sering membual disertai unsur khayalan atau fantasi dalam cerita mereka.
Penderita Mythomania ini tidak dapat mengendalikan kebiasaan suka berbohong mereka, dan kebohongan yang diucapkan mengalir begitu saja. Parahnya, seseorang yang memiliki kondisi Mythomania ini akan berbohong bahkan untuk hal-hal yang tidak menuntut mereka agar berdusta. Mereka seakan lebih nyaman mengatakan kebohongan daripada kebenaran walaupun hal itu tidak penting sekalipun.
Tak hanya itu, seorang penderita Mythomania juga seringkali tidak memiliki motif atau alasan untuk berbohong. Mereka hanya mengucapkan kebohongan itu begitu saja, tanpa alasan atau tujuan tertentu.
Misalnya saja mengaku kuliah di tiga universitas terbaik di dunia, padahal nyatanya nggak kuliah, ngaku punya apartemen, nyatanya cuma nge-kos, ngaku punya pacar padahal jomblo. Semua kebohongan yang dilontarkan bahkan sangat jelas terlihat seperti sebuah imajinasi belaka, sehingga orang yang mendengarkanpun pasti akan langsung tahu kalau dia sedang membual tanpa perlu mencari tahu kebenarannya.
Namun sayangnya, bagi penderita Mythomania, kebohongan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Meski kondisi ini merusak nama baiknya, namun mereka tetap melancarkan kebohongan layaknya seperti menceritakan kisah nyata dalam hidupnya.
Karena kondisi ini, nggak jarang penderita Mythomania jadi mempercai kebohohan yang ia buat sendiri. Mereka menjadi sulit membedakan lagi mana yang fiktif dan mana yang nyata. Namun ada juga penderita Mythomania yang sadar melakukan kebohongan dan merasa bersalah atas hal itu, sayangnya kebiasaan tersebut tidak bisa mereka kendalikan.
Ciri-ciri Mythomania
Dilihat dari penjelasan mengenai Mythomania di atas, jelas bahwa seorang penderita Mythomania sangatlah berbeda dengan orang yang suka berbohong pada umumnya. Mereka yang suka berbohong biasanya ingin menutupi sesuatu mengenai dirinya, ingin memperoleh keuntungan, ingin menutupi diri dari kesalahan yang dilakukan dan sebagai cara untuk membangun kepercayaan diri.
Sedangkan Mythomania tidak memiliki tujuan khusus untuk berbohong. Mereka bahkan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka khayalkan, cenderung bersifat fantasi yang digabungkan dengan fakta yang ada.
Nah berikut ciri-ciri Mythomania yang wajin kamu ketahui!
1. Sering mengakui kisah orang lain
Ciri-ciri penderita Mythomania yang pertama adalah mereka sering mengakui kisah orang lain sebagai kisah mereka sendiri. Misalnya saja mereka menceritakan tentang kisah cintanya yang ternyata mirip dengan kisah Cinderella yang hampir semua orang mengetahuinya. Namun mereka dengan PD nya akan menceritakan bahwa dirinya mengalami kisah yang sama dengan kisah khayalan tersebut.
2. Ceritanya biasanya dramatis, dan sangat detail
Penderita Mythomania juga suka membuat cerita menjadi lebih dramatis. Mereka suka melebih-lebihkan apa yang sebenarnya terjadi dan terkadang ceritanya sangat mendetail. Misalnya saja dia mengaku memiliki penyakit serius yang mematikan sehingga harus di rawat di rumah sakit, padahal faktanya dia hanya terserang demam.
3. Mereka mempercayai bahwa cerita mereka benar-benar terjadi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penderita Mythomania terkadang tidak bisa membedakan mana lagi kebohongan dan mana kenyataan. Sehingga ketika kamu menyebut mereka bercerita bohong, maka penderita Mythomania akan bersikeras kalau dia menceritakan hal yang sebenarnya.
4. Ceritanya konsisten
Uniknya, ketika berbohong, penderita Mythomania cenderung membuat cerita yang konsisten. Satu kebohongan bisa disampaikan berkali-kali dan terus-menerus. Berbeda dengan orang yang suka berbohong pada umumnya yang terkadang suka lupa dengan kebohongan yang ia ucapkan, sehingga ketika di tanya lagi, mereka akan mengucapkan kebohongan yang berbeda.
5. Kebohongan mereka tidak memiliki tujuan
Pada umumnya orang-orang berbohong untuk menutupi kesalahan ataupun bertujuan lain yang menguntungkan untuk keamanan hidupnya. Namun Mythomania tidak memiliki tujuan khusus untuk berbohong. Tidak ada keuntungan apapun yang ia dapatkan dari berbohong, justru kebohongannya yang bersifat membual dan terkadang “halu” membuat nama baiknya menjadi hancur.
6. Kebohongannya cenderung menampilkan sudut pandang positif
Ciri-ciri Mythomania berikutnya yang bisa dilihat adalah mereka cenderung mengucapkan kebohongan yang menampilkan sudut pandang yang positif. Semua cerita yang diucapkan pasti akan meninggikan namanya. Terkesan flexing namun lebih ke hal-hal yang bersifat khayalan. Misalnya saja mereka mengaku lulusan di 3 universitas terbaik di dunia, padahal nyatanya, mereka tidak kuliah.
7. Selalu menjadi peran utama dalam setiap ceritanya
Memang sih, kita adalah pemeran utama dalam kehidupan kita sendiri, tapi bukan berarti kita bisa menjadi peran utama dalam setiap hal yang terjadi di sekitar kita ataupun yang terjadi pada orang lain. Namun berbeda dengan Mythomania, dalam setiap kisahnya, mereka akan mengaku bahwa merekalah yang menjadi pemeran utamanya dan tokoh pentingnya.
Misalnya saja ketika mereka menceritakan sebuah kecelakaan dimana dirinya kebetulan ada di tempat kejadian. Mereka akan mengarang cerita bahwa merekalah yang memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan hingga bisa bertahan hidup. Padahal aslinya, mereka hanya menjadi penonton saja.
Nah itu dia penjelasan mengenai Mythomania dan ciri-ciri Mythomania. Bagaimana menurut kalian guys? Apakah kalian memiliki kenalan atau teman yang menderita penyakit ini? Jika iya, sebaiknya jangan dikucilkan dan di jauhi ya, karena Mythomania sebenarnya bisa sembuh dengan penanganan yang tepat, seperti perawatan psikoterapi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian ya!