joolid.com

Situs Bacaan Menarik Untuk Millennials Hingga Gen Z

Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet yang Menular

Monkeypox atau penyakit cacar monyet tengah menyebar di beberapa negara! Yuk cari tau, penyebab, gejala dan cara pencegahan monkeypox agar kita bisa selalu waspada!

Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet yang Menular
pict by healthshots.com

Joolid.com – Penyakit cacar monyet atau sering disebut dengan monkeypox sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Monkeypox virus (MPXV), yaitu sejenis virus langka yang berasal dari hewan (virus zoonosis). Penyakit ini dilaporkan telah menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Amerika dan setidaknya telah menginfeksi ratusan warga.

Lantas seperti apa sih penyakit monkeypox ini? Untuk itu itu, berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai monkeypox, mulai dari asal-usul virus, cara penularan, gejala, penyebab hingga cara pencegahannya. So let’s check it out guys!

Asal-Usul Monkeypox atau Cacar Monyet

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Monkeypox virus (MPXV), yaitu sejenis virus langka yang berasal dari hewan (virus zoonosis). Sesuai namanya, virus monkey pox ini berasal pertama kali dari kera. Atau bisa dibilang, kera merupakan inang utama dari virus ini.

Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 dimana sekumpulan kera yang dipelihara untuk penelitian di laboratorium milik suatu institusi kesehatan terserang wabah cacar. Meski saat itu hanya menyerang kera, namun di tahun 1970 tepatnya di Kongo, Afrika Selatan, muncul kasus pertama dimana virus dari kera ini menular pada manusia.

Dilaporkan semua orang bisa saja tertular penyakit ini, namun monkeypox rentan menyerang orang-orang dewasa muda, remaja, anak kecil hingga bayi. Bahkan dari sekitar 10% kasus kematian yang dilaporkan, sebagian besarnya adalah anak-anak.

Cara Penularan Virus Monkeypox atau Cacar Monyet

Virus monkeypox awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti kera yang merupakan inangnya, dan bisa juga dari tupai ataupun tikus, yang telah terinfeksi virus monkeypox. Tak hanya itu, penularan virus dari hewan ke manusia ini juga bisa disebabkan karena kontak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus dan juga mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi namun tidak dimasak matang,

Sementara itu, penyebaran cacar monyet antar manusia sebenarnya hampir mirip dengan penularan virus-virus pada umumnya seperti virus corona. Mulai dari kontak langsung dari kulit ke kulit, cairan tubuh, droplet saat penderita batuk maupun bersin, atau bahkan saat menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi virus monkeypox.

Gejala Monkeypox atau Cacar Monyet

Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet yang Menular
pict by medicalnewstoday.com

Gejala penyakit cacar monyet ini secara umum mirip dengan penyakit cacar (smallpox) biasanya. Diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Kemudian muncul ruam kulit yang melepuh menjadi lenting. Dan yang menjadi pembeda monkeypox dengan cacar biasanya adalah munculnya pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak.

Sementara itu, berdasarkan pernyataan WHO, ciri-ciri cacar monyet dapat dibagi menjadi 2 periode infeksi, yaitu:

Periode Invasi

Periode invasi dimulai dari hari 0-5 setelah terpapar virus yang ditandai dengan munculnya :

  • – Demam
  • – Sakit kepala yang tak tertahankan
  • – Limfadenopati, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening
  • – Nyeri punggung dan pinggang
  • – Lelah dan lemas seperti kehilangan tenaga

Periode Erupsi Kulit

Setelah itu, muncul periode erupsi kulit yang terjadi 1-3 hari setelah muncul demam. Pada periode ini, tanda awalnya adalah munculnya ruam kemerahan di wajah, tangan dan kaki, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Parahnya, ruam ini juga dapat ditemukan pada mukosa mulut, area organ intim, dan mata.

Ruam kemerahan tersebut kemudian berubah menjadi luka yang menonjol lalu menjadi lenting yang berisi cairan bening dan nanah. Dalam beberapa hari, cairan bening dan nanah akan mengering membentuk keropeng.

Masa Inkubasi dan Infeksi Monkeypox atau Cacar Monyet

Sama seperti virus corona penyebab Covid-19 sebelumnya, monkeypox juga memiliki masa inkubasi hingga orang yang terpapar menunjukkan gejala awal. Umumnya, seseorang yang terinfeksi virus monkeypox akan menunjukkan gejala 5-21 hari setelah terkena virus. Namun, dalam beberapa kasus, masa inkubasi virus dapat lebih singkat, yaitu sekitar 7-14 hari.

Cara Pencegahan Monkeypox atau Cacar Monyet

Monkeypox atau cacar monyet biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam rentan waktu 2-4 minggu. Namun, pada orang-orang tertentu seperti kalangan anak-anak, orang dengan imun tubuh yang lemah hingga pada perempuan hamil, virus monkeypox dapat menunjukkan gejala yang parah hingga berakibat fatal. Namun kamu tidak perlu khawatir karena penyakit ini dapat dicegah dengan efektif melalui vaksin cacar (smallpox).

Selain vaksin, kita juga dapat melakukan beberapa langkah pencegahan seperti :

  • – Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak, makan ataupun membersihkan luka. Ini juga penting dilakukan sebalum menyentuh hidung atau mata ataupun setelah menyentuh suatu permukaan di tempat umum.
  • – Hindari menggunakan barang yang sama dengan orang lain seperti alat makan, ataupun benda-benda lainnya.
  • – Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya
  • – Pastikan emasak bahan makanan, terutama daging hingga benar-benar matang.

Nah itu dia beberapa hal yang wajib kalian ketahui mengenai monkeypox atau cacar monyet. Meski belum ada laporan jika virus ini telah sampai ke Indonesia, namun nggak ada salahnya untuk tetap waspada dengan melakukan tindak pencegahan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Selain itu, jika kamu baru saja melakukan perjalanan ke daerah di mana wabah ini berasal dan merasa melakukan kontak dengan seseorang atau hewan liar yang terinfeksi monkeypox, maka segeralah konsultasikan ke dokter. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Salam sehat sobat Joolid!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *