Fakta Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal
Lagi rame di Julidin, ini dia fakta menarik serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal asal Korea Selatan yang tayang di Netflix!
Joolid.com – Belum lama ini, Netflix merilis serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal, dimana serial ini menjadi pembicaraan luas karena mengangkat tentang para petinggi sekte sesat di Korea Selatan yang sebagian masih disebut beroperasi hingga saat ini. Para penonton akan dibawa untuk melihat bagaimana empat orang pemimpin sekte sesat di Korea Selatan ini mengaku sebagai seorang Tuhan.
Semua kisah dan wawancara yang ada dalam serial dokumenter ini di ceritakan sendiri oleh orang-orang yang pernah menjadi bagian dalam ajaran tersebut. Namun, sebagian juga merupakan aktor karena mempertimbangkan masalah privasi dan keamanan narasumber.
Aliran sesat atau sekte sesat sendiri sudah tidak asing lagi di Korea Selatan karena sering diceritakan dalam serial drakor. Nah buat kamu yang penasaran dengan serial Netflix terbaru mengenai sekte sesat ini, berikut beberapa fakta menarik serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal! So let’s check it out guys!
Fakta Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal
Menceritakan 4 Sekte Sesat Di Korea Selatan
Serial In the Name of God: A Holy Betrayal sendiri tayang perdanan pada Jumat, 3 Maret 2023. Serial documenter ini diangkat dari kisah nyata soal kasus criminal sekte sesat yang ada di Korea Selatan. Serial ini memiliki total delapan episode dan bisa disaksikan melalui layanan streaming Netflix.
Sebagian episodenya sendiri menceritakan satu persatu sekte sesat di Korea Selatan seperti JMS, Lima Samudra, Taman Bayi (Baby Garden) dan Gereja Manmin. Masing-masing sekte ini dipimpin oleh ketua kultus dengan kekejamannya dalam memperlakukan pengikutnya.
1. Jesus Morning Star atau JMS
Merupakan sekte yang dipimpin oleh pria bernama Jeong Myeong Seok yang biasanya melakukan khotbah secara langsung maupun melalui siaran televisi. Ia meminta pengikutnya yang ingin melihat sosok Tuhan, sebaiknya melihat dirinya. Jeong Myeong Seok memiliki kebiasaan untuk menggaet para gadis-gadis.
Ia menyukai gadis dengan berat ideal, cantik dan tinggi sekitar 170 cm. Ia menjadi sosok yang sangat dikagumi oleh pengikutnya dan tak sedikit juga dari mereka yang mengabadikan hidupnya kepada gereja yang dibangun Jeong Myeong Seok. Bahkan Jeong Myeong Seok dilaporkan meniduri banyak wanita dari pengikutnya setiap malam, hanya untuk menandai, Jeong Myeong Seok menyebut wanita tersebut sebagai mempelai wanita sang Mesias.
2. Oh Daeyang
Adalah sebuah perusahaan kerajinan dengan skala cukup besar, bahkan mereka sudah biasa menerima penghargaan dari pemerintah. Oh Daeyang ini dipimpin oleh perempuan paruh baya bernama Kim Soon Ja. Selain memiliki perusahaan kerajinan, Oh Daeyang juga memiliki yayasan yang menampung sejumlah anak-anak yang membutuhkan.
Mereka membangun sekolah dan memberikan fasilitas yang memadai. Oh Daeyang memberikan fasilitas kelas atas seperti kaos kaki dengan merek kenamaan untuk sekolah. Tak heran jika anak-anak sangat kagum dan segan dengan Kim Sun Ja.
Namun dibalik semua itu, Oh Daeyang menyimpan keanehan dan berbagai tindak kejahatan seperti mencuci otak, mengumpulkan pinjaman pribadi dan berbisnis dengan hutang. Sambil berpura-pura menjadi pengusaha teladan di permukaan, secara internal dia memaksa para pengikutnya untuk hidup dalam kurungan. Anggota yang berusaha melarikan diri, melanggar aturan akan diberi ganjaran seperti dipukuli atau dibunuh secara massal.
3. Baby Garden atau Taman Bayi
Merupakan kultus yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Kim Ki Soon. Kim Ki Soon memulai karirnya sebagai pemuka agama. Alih-alih mengarahkan ke jalan yang benar, ia justru berbuat semaunya sekaligus menuhankan dirinya sendiri.
Orang-orang yang tergabung di dalam kultusnya juga wajib mengerjakan sesuatu agar gereja tetap bisa beroperasi. Seperti menjual barang, bertani hingga memasak serta membersihkan lingkungan kultus Taman Bayi. Kim Ki Soon melarang adanya kisah cinta diantara pengikutnya karena jika ada yang berbuat seperti itu penganiayaan hingga kematian akan datang.
Meskipun mengharuskan pengikutnya agar tidak memiliki hubungan romantis, Kim Ki Soon ternyata menyukai pengikut laki-laki muda yang menurutnya menarik dan memanggil mereka untuk menemaninya setiap malam.
Kejahatan dan kesalahan yang dilakukan Baby Garden yaitu melakukan pemujaan padaku, mengadakan pesta, memanggilku “sayang”, memaafkan segalanya, membunuh 3 orang beriman yang tidak mengikutiku dan memperkosa pengikut laki-laki.
4. Gereja Pusat Manmin
Adalah aliran Kristen yang dipimpin oleh pendeta bernama Lee Jaerock. Masalah berawal ketika pihaknya meretas tayangan stasiun televisi MBC sehingga menyebabkan kerugian besar. Alih-alih berdamai, pengikut gereja Manmin justru menyerbu kantor MBC dan meneror para kru di acara PD Note.
Mirisnya, para pegawai kantor MBC tidak bisa kembali kerumah. Lee Jaerock selalu mengaku sosok Tuhan ada disampingnya. Ia bahkan berkesempatan berkhutbah di Amerika Serikat. Seperti sekte sesat lainnya, Lee Jaerock juga melecehkan beberapa pengikutnya yang merupakan wanita muda dan kerap meminta persembahan atau hadiah yang besar.
Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal Sempat Digugat
Sebelumnya jadwal penayangan serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal ini sempat tertunda. Sebab, Jeong Myeong Seok menggugat MBC selaku stasiun yang melakukan penayangan dan juga riset. Kelompok JMS khawatir jika penayangan tersebut akan mempengaruhi reputasi sekte sekaligus kebebasan beragama di Korea Selatan. Maka dari itu mereka berniat untuk menerapkan denda Rp. 5 Miliar per episode jika ada fakta yang tidak benar mengenai kelompok jemaat mereka.
Namun, MBC telah melakukan penelitian selama 3 tahun dan mengatakan seluruh bukti valid dan sesuai fakta. Mereka juga menegaskan sudah menghubungi pihak JMS sejak Maret 2022 tapi tidak mendapat respons. Pengadilan juga memutuskan menolak gugatan JMS sehingga serial dokumenter tersebut dapat tayang sesuai jadwal.
Produser Diikuti Oleh Seseorang
Produser Cho Seong Hyun mengungkapkan kisah dibalik layar dari serial dokumenter ini. Dimana ia diikuti, diancam dan diretas saat syuting sedang berlangsung. PD sendiri melihat seseorang dikejar dalam perjalanan pulang kerja dan pergi ke tempat lain selain rumahnya. Warga Hong Kong yang membantu liputan harus menjadwalkan ulang penerbangan tiga kali untuk masuk ke Korea.
Meskipun jadwal telah diubah, mereka muncul di bandara tepat sesuai jadwal dan mengganggu keberangakatan ke Korea. Mereka juga mengikuti hingga ke hotel dan mengirim sms “Apakah anda sedang melihat ke luar jendela sekarang?”
Dalam kasus korban Australia, ia menerima pesan untuk tidak menanggapi wawancara 5 menit sebelum wawancara video.
Karena itu serangkaian gangguan tersebut, sang produser memilih untuk tidak membagikan jadwal syuting kepada para kru, pasalnya ia takut ada orang dalam yang membocorkan rencana maupun jadwal mereka kepada pihak pengganggu.
Nah itu dia beberapa fakta menarik dari film dokumenter asal Korea Selatan, In the Name of God: A Holy Betrayal yang tayang di Netflix. Bagaimana menurut kalian?
Warning!!! Serial dokumenter ini banyak menampilkan adegan kekerasan nyata yang diperankan aktor dan aktris. Sehingga bagi penonton yang memiliki trauma atau gangguan kecemasan sebaiknya tidak menonton tayangan ini sendirian.